
Tradisi Sarapan Unik di Asia – Asia, sebagai benua yang kaya akan budaya dan tradisi, menawarkan beragam kebiasaan kuliner yang mencerminkan identitas lokal tiap negara. Salah satu makan yang paling menarik untuk di telusuri adalah sarapan. Tidak seperti di negara Barat yang umumnya mengandalkan roti, sereal, atau kopi sebagai menu pagi hari, masyarakat Asia punya cara tersendiri dalam menyambut hari. Mulai dari bubur hangat, sup pedas, hingga makanan berat, berikut adalah 7 tradisi sarapan unik di Asia yang tak hanya menggoyang lidah, tapi juga membuka jendela budaya tiap negara.
1 Nasi Lemak – Malaysia
Di Malaysia, sarapan bukan main-main. Salah satu menu yang paling populer dan dianggap “santapan nasional” adalah Nasi Lemak. Ini adalah nasi yang di masak dengan santan dan daun pandan, di sajikan bersama sambal pedas, telur rebus, kacang tanah goreng, ikan bilis (teri), dan kadang-kadang di tambah ayam goreng atau rendang. Rasanya gurih, pedas, dan sangat mengenyangkan. Nasi lemak biasanya di jual di gerai pinggir jalan sejak pagi hari.
2. Khao Tom – Thailand
Baca Juga : 5 kebiasaan Digital yang Diam-Diam Merusak Kesehatan Mental Anak Muda
Sarapan di Thailand sering kali berupa Khao Tom, yaitu bubur nasi encer yang di masak bersama kaldu ayam atau babi, lalu di beri topping seperti daun ketumbar, jahe segar, dan kadang telur asin. Teksturnya ringan dan hangat, cocok untuk mengawali hari dengan perasaan nyaman. Biasanya di jual di pasar pagi atau kedai kecil.
3. Cháo – Vietnam
Mirip seperti bubur Thailand, di Vietnam orang-orang sarapan dengan Cháo, bubur nasi yang di sajikan dengan daging ayam, jeroan, atau bebek. Salah satu variasi menarik adalah cháo lòng, yang menggunakan jeroan babi. Makanan ini biasanya di santap bersama kerupuk goreng atau cakwe, dengan tambahan daun bawang dan sedikit saus ikan.
4. Natto dengan nasi – Jepang
Jepang punya sarapan yang cukup “menantang” bagi lidah orang luar, yaitu natto (kedelai fermentasi) yang di sajikan bersama nasi putih, telur mentah, dan kecap asin. Natto punya tekstur lengket dan aroma khas, tapi di anggap sangat sehat karena kaya probiotik. Orang Jepang biasanya menikmatinya dengan sup miso dan acar sayuran.
5. Idli dan Sambar – India Selatan
Di India Selatan, masyarakat biasa sarapan dengan makanan berbasis fermentasi seperti idli – kue kukus lembut yang di buat dari campuran beras dan lentil. Idli biasanya di sajikan bersama sambar, sup kari lentil pedas dengan sayuran, dan chutney dari kelapa atau tomat. Makanan ini ringan tapi bernutrisi tinggi, dan menjadi makanan sehari-hari yang sangat umum.
6. Songee dengan Telur Asin – Tiongkok
Congee adalah bubur nasi khas Tiongkok yang sudah menjadi makanan pokok di banyak wilayah Asia. Di Tiongkok sendiri, sarapan congee sering di lengkapi dengan telur asin, potongan ayam, youtiao (cakwe goreng), dan sayuran fermentasi. Kombinasi rasa asin, gurih, dan asam membuat sarapan ini sederhana namun memuaskan.
7. Tapsilog – Filipina
Tapsilog adalah singkatan dari tiga komponen utama: tapa (daging sapi di asinkan dan di goreng), sinangag (nasi goreng bawang putih), dan itlog (telur goreng). Menu ini adalah salah satu sarapan paling populer di Filipina dan sering kali di hidangkan di rumah makan 24 jam. Kaya protein dan energi, tapsilog cocok untuk aktivitas berat sepanjang hari.
Tradisi sarapan di Asia sangat mencerminkan keberagaman budaya, iklim, dan nilai-nilai keluarga. Di banyak tempat, sarapan tidak hanya tentang mengisi perut, tapi juga bagian dari interaksi sosial dan ritual harian. Dari bubur sederhana hingga nasi lengkap, tiap negara punya cerita yang di sampaikan lewat makanan pagi mereka.