
Strategi Mengatur Keuangan di Usia Muda – Mengatur keuangan di masa muda adalah langkah bijak yang sering di abaikan oleh kayak orang. Padahal, kebiasaan finansial yang baik sejak dini bisa menjadi pondasi kuat untuk menghadapi masa depan yang lebih aman dan sejahtera. Sayangnya, tidak sedikit anak muda yang terlena oleh gaya hidup konsumtif, gengsi sosial, dan kurangnya literasi keuangan. Akibatnya, banyak dari mereka yang menyesal di usia tua karena tidak memiliki tabungan, investasi, atau perencanaan keuangan yang matang. Berikut ini adalah strategi yang bisa di terapkan agar keuangan tetap sehat dan masa tua bisa di jalani dengan tenang tanpa beban finansial.
1. Mulai dengan Membuat Anggaran Bulanan
Langakah awal dalam mengatur keuangan adalah membuat anggaran atau budgeting. Buat daftar pasukan tetap dan pengeluaran wajib setiap bulan. Kategorikan pengeluaran menjadi kebutuhan pokok (makanan, transportasi, sewa), kebutuhan sekunder (hiburan, langganan digital), dan mengontrol kebiasaan boros yang sering tidak di sadari.
Dengan memiliki anggaran yang jelas, kamu bisa tahu ke mana uangmu pergi. Jangan lupa untuk mencatat pengeluaran setiap hari agar kamu bisa mengevaluasi dan mengontrol kebiasaan boros yang sering tidak disadari.
2. Terapkan Prinsip 50/30/20
Prinsip ini sangat populer di kalangan perencana keuangan karena cukup mudah di pahami dan di terapkan. Berikut pembagiannya:
- 50% untuk kebutuhan (makan, tempat tinggal, transportasi)
- 30% untuk keinginan (hiburan, jalan-jalan)
- 20% untuk tabungan dan investasi
Dengan di siplin menerapkan prinsip ini, kamu akan terbiasa menyisihkan uang untuk masa depan tanpa merasa terlalu terbebani.
Baca Juga: 7 Kebiasaan Pagi Hari yang Bikin Energi Positif Seharian
3. Hindari Utang Konsumtif
Salah satu kesalahan fatal yang sering di lakukan anak muda adalah berutang untuk hal-hal yang tidak menghasilkan, seperti membeli kurang branded, gadged terbaru, atau liburan mewah. Utang konsumtif ini cenderung menumpuk dan sulit di lunasi karena tidak ada pemasukan tambahan dari barang tersebut.
4. Sisihkan Dana Darurat
Banyak anak muda merasa tidak perlu memiliki dana darurat karena masih kuat bekerja. Padahal, kondisi darurat bisa datang kapan saja, seperti kehilangan perkerjaan, sakit, atau kebutuhan keluarga yang mendesak. Idealnya, dana darurat setidaknya sebesar 3-6 bulan pengeluaran rutin.
Simpan danaini di rekenin terpisah yang sudah di akeses tapi tidak bisa langsung di gunakan untuk hal konsumtif. Jangan campur dengan rekening belanja harian agar tidak tergoda untuk menggunakannya.
5. Mulalai Berinvestasi Sedini Mungkin
Salah satu kunci utama mencapai kebebasaan finansial adalah berinvestasi. Banyak orang yang menunda berinvestasi karena merasa uangnya belum cukup. Padahal, semakin dini kamu mulai, semakin besar potensi keuntungannya berkat efek compounding atau bunga rendah.
6. Buat Tujuan Keuangan Jangka Pendek dan Panjang
Menabung tanpa tujuan sering kali membuat seseorang mudah tergoda untuk membelanjakan uangnya. Oleh karena itu, buatlah tujuan keuangan yang jelas, misalnya:
- Janka pendek: beli laptop baru, dan liburan
- Jangka menengah: menikah, beli motor
- Jangka panjang: beli rumah, pensiun nyaman
7. Tingkatkan Literasi Keuangan
Jangan malas belajar tentang keuangan. Saait ini banyak sumner edukasi gratis seperti YouTube, podcast, webinar, dan buku-buku keuangan yang mudah di pahami anak muda. Semakin kamu paham car kerja uang, pajak, inflasi, hingga menajemn risiko, semakin kuat pula kemampuanmu mengelolola masa depan.
8. Pikiran Pensiun Sejak Muda
Banyak yang berpikir pensiun masih jauh. Namun, menyiapkan pensiun sejak muda bisa membuatmu bebas secara finansial lebih cepat. Manfaatkan program pensiun dari kantor, BPJS ketenagakerjaan, atau buat dana pensiun mandiri dengan menyisihkan uang secara konsisten.